Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Defenisi Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share serta Langkah-Langkahnya

Kooperatif adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Inggris dengan kata kerja to cooperate yang berarti bekerja bersama-sama. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pengajaran yang baik di dalam kelompok kecil dengan siswa yang memiliki tingkat keahlian berbeda, menggunakan ragam aktivitas untuk meningkatkan pemahaman mereka pada sebuah subyek (mata pelajaran).

Ibrahim,dkk (1987: 50) menyatakan bahwa: Belajar kooperatif dapat meningkatkan hubungan yang lebih baik antar siswa, dan dapat mengembangkan kemampuan akademis siswa. Siswa belajar lebih banyak dari teman mereka dalam belajar kooperatif dari pada guru.

Dari beberapa pengertian model pembelajaran kooperatif di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran kelompok yang terarah yang menempatkan beberapa siswa belajar dan bekerjasama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Jhonson (1994: 45) ada beberapa hal yang perlu dipenuhi dalam pembelajaran kooperatif agar lebih menjamin siswa bekerja secara kooperatif. Hal-hal tersebut meliputi:

  1. Siswa dalam kelompok harus beranggapan bahwa mereka “sehidup sepenanggungan bersama”.
  2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri.
  3. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.
  4. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
  5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/ penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.
  6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajar.
  7. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditanganinya dalam kelompok kooperatif.

Menurut Ralibi (2008: 47) pembelajaran yang menggunakan model kooperatif juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Siswa dapat bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.

2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

3) Jika memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda.

4) Penghargaan lebih beriorentasi kepada kelompok daripada individu.

Model Pembelajaran Kooperatif memiliki beberapa jenis, yaitu Circle Learning (CL), Team Assisted-Individualization atau Team Accelerated Instruction (TAI), Number Heads Together (NHT), Think –Pair and Share (TPS), Jigsaw, Student Teams-Achievement Division (STAD), dan Teams Game-Tournament (TGT). Dan salah satu tipe kooperatif learning yang menjadi penelitian pada penerapan pembelajaran materi persegi yaitu TPS dan STAD.

Pengertian Pembelajaran Kooperatif TPS (Think Pair Share)

Model pembelajaran think pair share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini berbasis pembelajaran diskusi kelas. Think Pair Share memiliki prosedur yang secara ekplisit dapat memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, saling membantu satu sama lain. Melalui cara seperti ini diharapkan siswa mampu bekerja sama, saling membutuhkan dan saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. (http ://www.WordPress. Com). Pembelajaran dengan think pair share ini akan memberikan variasi tersendiri dalam lingkungan belajar siswa. Silberman (2009: 151) mengemukakan bahwa salah satu cara terbaik untuk mengembangkan belajar yang aktif adalah memberikan tugas belajar yang diselesaikan dalam kelompok kecil siswa. Dengan Think Pair Share siswa belajar dari satu sama lain dan berupaya bertukar ide dalam kelompoknya.  Rasa percaya diri siswa meningkat dan semua siswa mempunyai kesempatan berpartisipasi di kelas karena sudah memikirkan jawaban atas pertanyaan guru, tidak seperti biasanya hanya siswa siswa tertentu saja yang menjawab.

Think Pair Share membantu menstrukturkan diskusi. Siswa mengikuti proses yang telah tertentu sehingga membatasi kesempatan berfikirnya yang melantur dan tingkah lakunya menyimpang karena mereka harus berfikir dan melaporkan hasil pemikirannya ke mitranya. Think Pair Share meningkatkan partisipasi siswa dan meningkatkan banyaknya informasi yamg diingat siswa. Dengan Think Pair Share siswa belajar dari satu sama lain dan berupaya bertukar ide dalam konteks yang tidak mendebarkan hati sebelum mengemukakan idenya ke dalam kelompok yang lebih besar. Rasa percaya diri siswa meningkat dan semua siswa mempunyai kesempatan berpartisipasi di kelas karena sudah memikirkan jawaban atas pertanyaan guru, tidak seperti biasanya hanya siswa siswa tertentu saja yang menjawab.

Langkah_langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

menurut Ibrahim (2000: 26-27) Langkah-langkah dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share sebagai berikut:

i). Thingking (berpikir).

Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran. Kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. 

ii). Pairing (berpasangan)

Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Dalam tahap ini, setiap anggota pada kelompok membandingkan jawaban atau hasil pemikiran mereka dengan mendefinisikan jawaban yang dianggap paling benar, paling meyakinkan, atau paling unik. Biasanya guru memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan. 

iii). Sharing (berbagi) 

Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Keterampilan berbagi dalam seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk pasangan yang secara sukarela bersedia melaporkan hasil kerja kelompoknya atau bergiliran pasangan demi pasangan hingga sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan. 

Adapun langkah-langkah penggunaan model pembelajaran TPS (Think Pair Share) menurut Lie (2008: 57) yaitu:

  1. Guru menyampaikan pertanyaan Aktifitas : Guru melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan menyampaikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan. 
  2. Siswa berpikir secara individual Aktifitas : Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawaban dari permasalahan yang disampaikan guru. Langkah ini dapat dikembangkan dengan membagikan LKS kepada siswa kemudian meminta siswa untuk menuliskan hasil pemikiranya masing-masing. 
  3. Setiap siswa mendiskusikan hasil pemikiran masing-masing dengan pasangan. Aktifitas : Guru mengorganisasikan siswa untuk berpasangan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban yang menurut mereka paling benar atau paling meyakinkan. Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam kerja kelompoknya. 
  4. Siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas Aktifitas : guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Keterampilan berbagi dengan seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk pasangan yang secara sukarela bersedia melaporkan hasil kerja kelompoknya atau bergiliran pasangan demi pasangan hingga sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkannya.
  5. Guru memberikan kesimpulan.  
  6. Penutup.
  7. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif TPS 

Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share 

Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif TPS yaitu: 

  • memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan.
  • siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah.
  • siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang.
  • siswa memperoleh kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar.
  • memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran.

Kelemahan Model Pembelajaran Think Pair Share:

Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif TPS yaitu:

  • banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
  • lebih sedikit ide yang muncul.
  • tidak ada penengah jika terjadi perselisihan dalam kelompok.
  • Jika siswa berjumlah ganjil maka ada kelompok yang belum memiliki pasangan.

Post a Comment for "Defenisi Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share serta Langkah-Langkahnya"