Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Asal-Usul Catur

 Sejarah Catur

Asal-Usul Catur

Catur adalah salah satu permainan papan tertua dan populer di dunia. Potongan permainan ditemukan di Rusia, Cina, India, Asia Tengah, Pakistan. Asal usul catur sampai sekarang sebenarnya masih menjadi kontroversi. Tidak ada bukti yang benar-benar dapat dipercaya bahwa catur sudah ada dalam bentuk yang mendekati permainan modern sebelum abad ke-6 Masehi.

Mengutip Britannica, India dipercaya sebagai asal mula catur. Dikenal sebagai 'Chaturanga', nama Sansekerta untuk formasi pertempuran yang disebutkan dalam Mahabharata., permainan ini berkembang di barat laut India pada abad ke-7. Chaturanga dianggap sebagai pendahulu catur modern paling awal karena memiliki dua fitur utama yang ditemukan di semua varian catur.

Bagaimana chaturanga berevolusi tidak begitu jelas. Beberapa sejarawan mengatakan chaturanga, mungkin dimainkan dengan dadu di papan persegi 64, secara bertahap berubah menjadi shatranj (atau chatrang), permainan dua pemain yang populer di India utara, Pakistan, Afghanistan, dan bagian selatan Asia Tengah setelah 600 Masehi. Shatranj menyerupai chaturanga tetapi menambahkan sejumlah formasi baru.

Permainan menyebar ke timur, utara, dan barat, dengan karakteristik yang sangat berbeda. Di Timur, dibawa oleh peziarah Buddha, pedagang Jalur Sutra, dan lainnya. Permainan itu kemudian diubah menjadi permainan dengan cakram bertulis yang sering ditempatkan di persimpangan garis papan daripada di dalam kotak. Sekitar 750 M catur mencapai China dan pada abad ke-11 telah sampai ke Jepang dan Korea.

Chaturanga atau shatranj dibawa ke Eropa melalui Persia, Kekaisaran Bizantium, kemungkinan paling besar dari kekaisaran Arab yang sedang berkembang. Di Arab, catur menjadi permainan yang populer, bahkan diyakini sebagai favorit tiga khalifah.

Mulai dari Persia kemudian catur mulai dikenal di seluruh penjuru dunia dan terus mengalami perkembangan dari segi permainan. Sehingga lebih menarik dan lebih seru hingga menjadikan catur sebagai permainan rekreasi paling favorit di Persia. Pada abab ke-10, umat Islam membawa catur ke Afrika Utara, Sisilia, Spanyol, dan sejumlah negara-negara eropa lainnya, seperti Belanda, Italia, Irlandia, dan Inggris.

Asal usul Gelar Para Pemain Catur

Grandmaster pertama (1914)

Gelar "Grandmaster" pertama kali secara resmi dianugerahkan oleh Tsar Nikolai II dari Rusia, pada tahun 1914 kepada lima pemain yaitu (Lasker, Capablanca, Alekhine, Tarrasch dan Marshall), yang menjadi finalis dalam sebuah turnamen di Saint Petersburg yang sebagian dananya didukung oleh Tsar. Turnamen ini dimenangi oleh Lasker yang unggul atas Capablanca.

Penggunaan non-standar (1914–1950)

Setelah 1914, istilah "Grandmaster" kadang-kadang secara tidak resmi diberikan kepada beberapa pemain catur kelas dunia lainnya.

Pada awal 1930-an, Uni Soviet menciptakan gelar "Grandmaster Uni Soviet", untuk pemain-pemain mereka sendiri, karena saat itu, para pecatur Soviet tidak bertanding di luar negara mereka sendiri.

Status resmi (1950 dan setelah itu)

FIDE untuk pertama kali menganugerahkan gelar Grandmaster pada 1950 kepada 27 pemain. Para pemain ini adalah:

Para pemain paling terkemuka pada masa itu: juara dunia Botvinnik, dan mereka yang memenuhi syarat (atau diunggulkan) untuk Turnamen Kandidat yang pertama pada 1950: Boleslavsky, Bondarevsky, Bronstein, Euwe, Fine, Flohr, Keres, Kotov, Lilienthal, Najdorf, Reshevsky, Smyslov, Ståhlberg, dan Szabó.

Para pemain yang masih hidup yang, meskipun sudah melewati fase terbaik mereka pada 1950, diakui pernah menjadi pemain kelas dunia pada puncaknya: Bernstein, Duras, Grünfeld, Kostić, Levenfish, Maroczy, Mieses, Ragozin, Rubinstein, Sämisch, Tartakower, dan Vidmar.

Dengan mengakui para pecatur kelas dunia sebelum 1950, terciptalah kesinambungan dengan para Grandmaster asli tahun 1914, kecuali untuk para pecatur kelas dunia yang telah meninggal dunia antara 1914 dan 1950 (seperti misalnya Carl Schlechter, Richard Reti dan Ārons Ņimcovičs).

Sejak 1950, para pemain harus memenuhi kualifikasi untuk memperoleh gelar Grandmaster sesuai dengan aturan-aturan FIDE.

Peraturan sekarang

Syarat-syarat untuk menjadi seorang Grandmaster agak rumit. Pemain harus memiliki peringkat catur ELO sekurang-kurangnya 2500 pada suatu masa (meskipun mereka tidak harus mempertahankan tingkat ini untuk mempertahankan gelar ini). Peringkat 2400 atau lebih dibutuhkan untuk menjadi Master Internasional. Selain itu, dua hasil yang baik (yang disebut norma) dalam turnamen-turnamen yang melibatkan para Grandmaster lainnya, termasuk beberapa dari negara-negara lain di luar negara si pemohon, biasanya dipersyaratkan sebelum FIDE dapat menganugerahkan gelar ini kepada seorang pemain. Ada pula tahap-tahap lain yang dapat dicapai seorang pemain untuk mendapatkan gelar ini, seperti misalnya memenangi Kejuaraan Junior Dunia. Aturan-aturan yang berlaku sekarang dapat ditemukan dalam Buku Pedoman FIDE.

Inflasi gelar

Pada 1972 hanya ada 88 GM, 33 di antaranya mewakili Uni Soviet. Pada Juli 2005, daftar peringkat FIDE mencakup lebih dari 900 grandmaster; lihat Daftar pecatur dan grandmaster catur untuk sebagian dari mereka. Peningkatan yang besar ini terutama disebabkan karena peringkat FIDE (yang digunakan untuk menghitung norma gelar dan ambang batasnya) mengandung daya pendorong inflasi, yang membuat norma grandmaster jauh lebih mudah dicapai. Selama 10-15 tahun terakhir peringkat catur telah mengalami inflasi sekitar 100 poin.  Misalnya, Nigel Short diberikan peringkat pemain terbaik ke-3 dunia pada 1989 dengan peringkat 2650; pada abad ke-21 peringkat seperti itu hanya cukup baik untuk seorang pemain mencapai peringkat 50 hingga 60, sementara pemain ke-3 terbaik dunia biasanya berperingkat sekitar 2750. Faktor-faktor kecil lainnya ikut bermain: kini ada lebih banyak turnamen di seluruh dunia dengan biaya perjalanan udara yang lebih murah sehingga mereka lebih mudah dijangkau oleh para pemain catur profesional yang suka berkeliling dunia, termasuk banyak pemain dari bekas Uni Soviet dan Eropa Timur yang gerakannya tidak lagi dibatasi seperti sebelumnya pada tahun 1990-an. Selain itu, para pemain dapat mencapai norma GM dalam turnamen-turnamen yang sebelumnya dianggap terlalu singkat untuk mencapai norma. Akibatnya, norma GM lebih mudah dijangkau dan lebih banyak turnamen norma yang dapat diselenggarakan.

Gelar grandmaster masih mempunyai gengsinya tersendiri karena gelar ini mewakili tingkat prestasi catur yang sangat tinggi dalam melawan pemain-pemain lain yang memegang glear yang sama. Seorang pecatur master biaasanya berada pada 20% pemain terbaik di antara semua peserta turnamen. Seorang grandmaster biasanya berada pada 0,02% pada saat ia memperoleh gelarnya.

Namun, hanya segelintir dari grandmaster yang sekarang yang sedominan seperti kelima Grandmaster awal pada masa mereka. Lasker, Capablanca dan Alekhine semuanya adalah Juara Dunia, sementara Tarrasch maupun Marshall cukup kuat untuk bermain dalam perebutan gelar juara dunia (keduanya dikalahkan oleh Lasker).

Untuk memulihkan prestasi semula gelar GM, kadang-kadang diusulkan bahwa gelar ini mestinya hanya diberikan bagi mereka, yang pada suatu saat dalam hidupnya, menjadi penantang serius untuk Kejaraan Dunia, atau mereka yang memang benar-benar pernah memegang gelar itu. Bekas juara kedua dunia Nigel Short pernah mengusulkan agar gelar itu dihapuskan sama sekali karena tidak lagi menolong untuk membedakan penantang-penantang kejuaraan sejati dengan para pemain yang peringkatnya jauh lebih rendah yang tidak mempunyai kesempatan serius untuk menantang gelar juara dunia. Short berkata: "Hapuskan saja gelar yang bodoh itu."

"Grandmaster super"

Karena inflasi gelar ini, seorang grandmaster tingkat tinggi kadang-kadang secara tak resmi disebut sebagai "grandmaster super." Istilah ini tidak resmi dan tidak ada definisi yang jelas tentang siapakah seorang grandmaster super itu.

Untuk salah satu kemungkinan daftar para grandmaster super, lihat daftar para pemain yang telah mencapai peringkat Elo 2700 atau lebih, pada Perbandingan para pecatur paling terkemuka sepanjang sejarah.

Post a Comment for "Asal-Usul Catur"